2.8.09

Belajar Bijak (Gerimis Ini Turun Untukmu)


GERIMIS INI TURUN UNTUKMU
OLEH : S. GEGGE MAPPANGEWA
Perpisahan adalah kesedihan yang teramat manis. Kalimat itu diucapkan Romeo pada Juliet, yang dituntun oleh William Shakespeare. Sungguhkah kesedihan itu teramat manis? Tentu saja tergantung jenis perpisahannya. Karena begitu banyak orang yang tak sudi menangisi perpisahan dan lebih menyesali pertemuan. Tragisnya lagi, terucap kata; tiada maaf bagimu!


Maaf! Andai semua orang terbiasa dengan kata itu, semua kesedihan akan teramat manis. Tapi bukan salah siapa jika kata maaf itu susah untuk terucapkan, karena memang ada salah yang tak bisa termaafkan. Padahal kata orang bijak, memaafkan kesalahan memang lebih baik, tapi melupakan kesalahan orang jauh lebih baik. Tapi yang jadi masalah, ada salah yang tak bisa termaafkan, yakni salah yang tak bisa terlupakan.
Seorang sahabat yang telah bertahun-tahun kukenal. Tak ada istimewa dengan hubungan kami. Bertemu paling sekali sepekan. Tahun-tahun yang terlewatkan tak ada istimewa. Hanya sekadar tertawa bersama saat bersua. Bertukar mimpi. Lalu, ketika perpisahan akan menjadi bagian dari hidup kami, seketika semua jadi istimewa.
Pada detik-detik kepergiannya, saya merasakan ada ikatan yang sulit terlerai. Ada rasa yang sulit kuurai. Melarut, menggumpal, lalu seakan ingin jadi derai. Masih mampu kutahan derai itu. Hingga yang ada adalah kabut menjelaga di mataku. Inikah kesedihan yang teramat manis itu? Saya teringat dengan salah seorang sahabat yang pernah mengirimkan sms untukku dan hingga kini ku save; JIKA SUATU SAAT….! MUNGKIN HARI INI, ESOK, LUSA, ATAU KAPAN. AKU TAK BERNAPAS LAGI. KETAHUILAH, SAUDARAKU! HADIAH TERINDAH YANG PERNAH KUDAPAT DARIMU ADALAH PERSAUDARAANMU KARENA ALLAH. SEMOGA KITA TETAP ISTIQAMAH DAN DIPERSAUDARAKAN DI JANNAH!
Mungkin selama ini memang tak ada yang istimewa di antara persahabatan kami, hanya sebuah cerita sederhana dari pertemuan yang biasanya hanya sekali sepekan. Tapi kesederhanaan itu telah memberikan hadiah terindah untuk kami; Persaudaraan karena Allah! Semoga hadiah itu benar, Persaudaraan Karena Allah! Persaudaraan yang menyimpan berjuta-juta maaf. Karena sekali lagi, kata maaf itu sangat-sangat susah untuk dilantunkan. Padahal dari situlah bermuara kesucian. Dan kesucian selalu ternoda oleh salah, masalah, dan masa lalu!*** (Saat kisah ini kutulis, di luar sana gerimis turun ragu, membekukan sedih yang teramat manis)

0 komentar: