31.8.09

Belajar Bijak (Pernahkah Kau Merasa)


PERNAHKAH KAU MERASA?
OLEH: S. GEGGE MAPANGEWA
Pernahkah kau merasa kesusahan, kesulitan, tersiksa, terdera derita? Sepertinya rasa ini telah dikecap oleh hati siapa pun. Tak perduli kaya apalagi miskin, yang namanya masalah, seolah telah menjadi asam garam kehidupan. Jangan pikir hanya orang miskin yang mengenal namanya derita lalu didera putus asa lalu memilih mati! Jangan heran jika banyak orang kaya yang mati mendadak! Andai semua kita tersadar, atau paling tidak terbiasa dengan kalimat; “Sesungguhnya di balik kesulitan, akan ada kemudahan!” Mungkin tak ada yang akan ‘mati percuma’. Sejenak kita renungkan, masalah apa yang pernah kita alami, masalah apa yang sekarang membebani pikiran kita. Seberat apapun, CUKUPLAH ALLAH SEBAGAI PENOLONGMU DAN DIALAH SEBAIK-BAIK PENOLONG!
Pernahkah kau merasa sedih yang berlebih, kecewa yang mendalam? Dua rasa ini memang adalah masalah. Tapi seberat apapun sedih dan kecewa itu, itu bukanlah masalah berat. Hanya butuh rawat jalan dan akan sembuh sendiri seiring waktu. Ingatlah, waktu adalah obat yang paling mujarab untuk dua rasa ini. Tentu saja dengan satu syarat, jangan menyimpan dendam pada orang yang menghadiahkan sedih dan kecewa. Jika dendam bersarang, maka penyakit baru akan muncul dan susah menemukan obat yang tepat. Sang pemberi sedih dan kecewa itu biasanya adalah orang yang terdekat dengan kita. Semakin dekat, semakin dalam sedih dan kecewa yang didampakkannya. Tapi sedalam apapun sedih itu, CUKUPLAH MENJADI PELAJARAN UNTUKMU!
Pernahkah kau merasa, semua mata yang menatapmu seolah menghakimi, mencela, bahkan menyumpahimu? Karena rasa ini cukup mematikan, CUKUPLAH AKU YANG MERASA!***



lanjutan cerita......