Anis Matta adalah seorang di antara jutaan penulis yang menyuguhkan cinta untuk pembacanya. Sebuah buku yang tak bisa disebut sebagai buku tebal, tapi isinya adalah samudera yang menyimpan tumpukan mutiara cinta. Samudera yang ombaknya terkadang mengaduk-aduk perasaan, yang riaknya terkadang menghembuskan cinta sepoi-sepoi. Seperti samudera yang banyak menyimpan spices makhluk, buku ini juga menyimpan beragam jenis kisah cinta. Hingga siapa pun yang ‘menyelaminya’, bukan tak mungkin salah satu kisah di dalamnya akan membuatnya berkomentar; GUE BANGET!!!
SERIAL MANIS MANTAP*
Oleh: S. Gegge Mappangewa**
Berjuta puisi cinta telah tercipta sepanjang peradaban manusia. Cerpen cinta pun begitu, tak mau kalah! Novel, dan banyak lagi karya tulis yang mengulik tentang cinta. Ide cinta adalah aset penulis, mungkin bisa diumpamakan sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui. Takkan pernah habis, takkan pernah menemui ending. Cinta akan selalu hadir mewarnai kisah hidup manusia.
Anis Matta adalah seorang di antara jutaan penulis yang menyuguhkan cinta untuk pembacanya. Sebuah buku yang tak bisa disebut sebagai buku tebal, tapi isinya adalah samudera yang menyimpan tumpukan mutiara cinta. Samudera yang ombaknya terkadang mengaduk-aduk perasaan, yang riaknya terkadang menghembuskan cinta sepoi-sepoi. Seperti samudera yang banyak menyimpan spices makhluk, buku ini juga menyimpan beragam jenis kisah cinta. Hingga siapa pun yang ‘menyelaminya’, bukan tak mungkin salah satu kisah di dalamnya akan membuatnya berkomentar; GUE BANGET!!!
Kehadiran Serial Cinta yang membawa dalil syair, lagu hingga ayat, membuat buku ini enak untuk dinikmati ‘lidah’ siapa pun. Isinya yang sangat-sangat ringkas membuatnya tak akan membosankan, tapi malah sebaliknya, membuat pembaca penasaran, atau bahkan lebih ‘terbalik lagi’, pembaca merasakan itu sebagai kisah tak sampai.
Pembiaran
Seperti halnya kebenaran yang harus diungkapkan meski itu pahit. Kepahitan pun harus diungkapkan, jika itu untuk kebenaran. Kepahitan Serial Cinta justru terjadi pada kesalahan-kesalahan kecil yang terbiarkan.
Ada hal yang tak biasa di buku, yang penulisnya sudah sangat terbiasa menulis ini. Beberapa kata dibiarkan tak sempurna hurufnya.
- Antagoni-antagoni harusnya antagonis-antagonis (hal. 3)
- Kenyaman harusnya kenyamanan (hal. 59)
- Menubuhkannya harusnya menumbuhkannya (hal 63)
- Tantanga harusnya tantangan (hal 66)
- Chamistry harusnya chemistry (hal 76)
- Confortability harusnya comfortably
- Tida harusnya tidak (hal 106)
- Harat harusnya harta (108)
- Mengelabuhi harusnya mengelabui (hal.116)
- Dll
Bahkan beberapa huruf yang tertukar posisinya atau bahkan terganti dengan huruf lain, telah mengubah maknanya. Seperti pada kalimat; Kalau benar hati sang raja (hal.12). Seharusnya kata kalau adalah galau. Begitu juga pada kata; keluruhan (hal. 112), sangat tidak nyambung dengan kalimatnya; Keagungan. Keluruhan. Ketinggian. Karena keluruhan yang dimaksud adalah keluhuran. Bahkan yang terparah pada halaman 66; Orang shalih selalu berada di garis bekajikan(harusnya; kebajikan) maksimun dan minum (harusnya minimum).
Pembiaran lain, penggunaan awalan pada kata di mana, di sana, dan di sini. Beberapa kata memang sudah dengan penulisan yang benar, tapi juga tak sedikit yang penulisannya bersambung; disana, disini, dimana ( hal. 130, 173, 186, 187,… .) memang sangat-sangat sepele, tapi itu adalah kaidah untuk membedakan awalan dan kata depan.
Kesalahan lain, beberapa kata atau kalimat yang merupakan istilah asing, tidak dicetak miring. Ini bukan hal sepele, karena kaidah cetak miring ini, sangat memberikan kenyamanan bagi pembaca. Contoh sederhana, siaga dalam bahasa Bugis berarti berapa. Sementara dalam bahasa Indonesia, siaga berarti siap sedia. Jika kata siaga dalam bahasa Bugis tidak dimiringkan, pembaca yang tak mengerti bahasa Bugis akan merasa tak nyaman. Contoh nyata pada Serial Cinta adalah kata duat. Tidak semua pembaca Serial Cinta, tak seluruh penggemar Anis Matta adalah aktivis dakwah, jadi di antara mereka akan ada yang tak tahu jika duat adalah bentuk jamak dari da’i. membaca kata duat yang tidak dicetak miring memungkinkan mereka beranggapan kalau kata duat adalah hasil salah cetak seperti halnya beberapa kata lain yang hurufnya tertukar atau tertinggal.
Serial Manis Mantap
Meski Serial Cinta dihitamkan dengan pembiaran-pembiaran yang mengusik kenyamanan pembacanya, buku ini tetaplah berasa manis karena diksinya. Diksi yang hanya bisa dituliskan oleh penulis yang berhati romantis religius serupa Anis Matta. Diksi adalah pilihan kata. Ya, pilihan! Penulis Anis Matta tak mungkin memilih kata semanis itu jika dia tak punya perbendaharaan kata romantis nan religius yang sering didzikirkan dalam tulisannya, dalam ucapannya. Tak hanya diksi manis yang disuguhkan, pendalaman filosofis dan historis di dalamnya, membuat buku ini sangat mantap untuk dikonsumsi para sang pencinta.
Dan sekali lagi, setelah membacanya, akan ada seri dalam buku ini yang membuat pembacanya ‘bersendawa’ dalam hati; Gue Banget!!! Karena memang, buku ini mengisahkan semua rasa cinta yang pernah ada.
The last but not least, Jika orang berpuasa dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis, maka bagi yang ingin memilih bacaan, pilihlah yang manis dan mantap seperti tulisan Anis Matta. Serial Cinta, salah satunya!
***
*Dibawakan pada acara bedah buku Serial Cinta karya Anis Matta, tanggal 22 Februari, di STIE LAN Makassar.
6.4.09
Bedah Buku Serial Cinta
Diposting oleh Gegge di 21.21
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Posting Komentar